Home / Tradisional

Sabtu, 12 April 2025 - 23:47 WIB

Jahir Masam Jaing , Kuliner Tradisional Gayo

ICIPRASA.COM | TAKENGON,  Sabtu 12 April 2025– Kekayaan kuliner tradisional Gayo terus mendapat tempat di hati masyarakat. Salah satunya adalah Jahir Masam Jaing, makanan khas yang kini tak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi sumber penghasilan menjanjikan bagi para pelaku usaha lokal.

Aramiko, pemuda berusia 20 tahun, adalah pemilik usaha Jahir Masam Jaing yang telah ia rintis sejak tahun 2018. Di usianya yang masih muda, ia berhasil menjaga eksistensi makanan tradisional ini dengan tetap mempertahankan cita rasa khas yang digemari masyarakat Gayo.

Baca Juga  ANYANG PAKIS: HIDANGAN KHAS MINANGKABAU YANG ADA DI RANTAUPRAPAT!

“Dari awal saya melihat banyak orang Gayo yang suka makanan tradisional, makanya saya coba jualan Jahir Masam Jaing. Alhamdulillah, responnya bagus,” ujar Aramiko.

Setiap harinya, warung Jahir Masam Jaing milik Aramiko buka mulai pukul 11.00 sampai 16.00 WIB. Dengan harga per porsi Rp20.000, ia mampu meraih omzet harian mencapai Rp300.000.

Baca Juga  Ade Kak Nah, Kue Tradisional Meureudu yang Tak Pernah Sepi Pembeli

Tak hanya soal rasa, konsistensi dan semangat Aramiko dalam melestarikan makanan tradisional juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Ia berharap usahanya dapat terus berkembang dan kuliner khas Gayo semakin dikenal luas, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan.

Created by Nabilla Aulia

Share :

Baca Juga

Tradisional

Siomay Bandung Buk As, Cita Rasa Legendaris yang Tak Pernah Pudar

Tradisional

Empek-Empek, Makanan Tradisional Indonesia yang Lezat dan Populer!

Tradisional

“Gado-Gado: Salad Asli Indonesia yang Mendunia”

Tradisional

Bubur Ayam: Sarapan yang Tak Pernah Sepi Peminat

Tradisional

Mie Rebus Tradisional Mulai 10 Ribuan di Lhokseumawe: “Mie Rebus Pelabuhan”, Rasa Klasik yang Bikin Nostalgia

Tradisional

Salak Pliek, Rujak Khas Aceh yang Autentik

Tradisional

Pukis Wak Baka yang Sudah Ada Sejak Tahun 1992.

Tradisional

“Pelleng makanan khas pakpak”