ICIPRASA.COM | Lhokseumawe, 19 April 2025 – Timpan, kue tradisional khas Aceh yang terbuat dari tepung ketan dan pisang, semakin digemari masyarakat, terutama saat bulan Ramadan dan menjelang hari-hari besar keagamaan. Kue yang dibungkus daun pisang ini memiliki rasa manis legit dengan isian unti kelapa atau pisang, menjadikannya sajian favorit sebagai takjil berbuka puasa.
Menurut Nurhayati, seorang pedagang kue tradisional di Pasar Peunayong, permintaan terhadap timpan meningkat dua kali lipat selama Ramadan. “Biasanya saya buat 100 bungkus per hari, tapi sekarang bisa sampai 250. Banyak yang pesan untuk berbuka puasa atau hantaran,” ujarnya.
Timpan tak hanya disukai karena rasanya, tetapi juga nilai budayanya. Kue ini kerap disajikan dalam berbagai upacara adat seperti kenduri, pernikahan, dan acara keluarga. Proses pembuatannya pun masih dilakukan secara tradisional oleh banyak ibu rumah tangga di desa-desa Aceh, menjaga warisan kuliner turun-temurun.
Pemerintah daerah pun mendorong pelestarian makanan tradisional ini. “Timpan adalah salah satu identitas kuliner Aceh yang harus kita jaga. Kami mendukung pelaku UMKM yang memproduksi kue-kue tradisional,” kata Kadis Pariwisata Aceh, Rizky Maulana.
Dengan kombinasi cita rasa khas dan nilai budaya yang tinggi, timpan terus menunjukkan eksistensinya sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner Tanah Rencong.
Created by : Muhammad Raihan Fathand