Pisang Sale, Camilan Tradisional Yang Manis Dan Gurih
ICIPRASA.COM|Dewantara-23 Maret 2025-Pisang adalah jenis buah yang sangat digemari oleh masyarakat luas, yang dapat diolah berbagai macam. Salah satu olahan pisang yang digemari yaitu, Pisang Sale yang menjadi cemilan tradisonal bagi masyarakat Aceh, pisang yang diiris tipis, dijemur, lalu digoreng atau dipanggang.
Pisang Sale biasa diproduksi oleh para pelaku UMKM di berbagai daerah di Aceh, tidak hanya pelaku UMKM Pisang Sale juga dapat di produksi dirumah dengan membuat sendiri. “sewaktu saya kecil pisang sale tidak diproduksi seperti saat ini, hanya jadi cemilan olahan yang biasa dibuat dirumah.” Ujar Sapiah, seorang nenek berusia 83 tahun yang di temui dirumah nya.
Pisang sale telah menjadi cemilan masyarakat Aceh sejak dulu, mengingat masa penjajahan yang kekurangan akan makanan, Pisang Sale menjadi salah satu opsi untuk dimakan. “saya ingat dulu didepan rumah itu ada pohon pisang, ibu sering setiap pisang berbuah beliau selelu menyisihkan satu sisir untuk di jadikan Pisang Sale sebagai cemilan.” Ujar Nenek kembali.
Penjual pisang sale dapat di jumpai di Aceh, tidak hanya di Aceh beberapa daerah lain sudah dapat kita jumpai penjual pisang sale, mulai dari toko khusus oleh-oleh, supermarket, hingga pedagang kaki lima. “saat ini produksi pisang sale sudah sangat luas, kalau saya ingin memakan Pisang Sale tinggal beli dipasar, tidak harus bersusah payah seperti dahulu, di jemur berhari hari baru bisa di konsumsi.” Tambah Nenek.
Cemilan ini digemari karena rasanya yang manis dan gurih, teksturnya yang renyah, serta ketahanan yang tergolong lama dibandingakan pisang yang segar. “mungkin karena rasa yang manis dan gurih makanya saya suka sejak dulu, apalagi ini sudah menjadi salah satu nilai budaya yang di lestarikan.” Imbuh Nenek.
Proses pengolahan Pisang Sale melibatkan pengeringan alami dengan cara di jemur, proses pembuatan pisang sale menyusuaikan daerah tempat produksi. “pilih pisang yang akan di buat pisang sale, selanjutnya diiris tipis, lalu di jemur dibawah sinar matahari hingga tiga hari, bahkan bisa lebih tergantung teriknya matahari, setelah itu bisa digoreng dengan tepung atau bisa dipanggang sesuai dengan selera, tapi biasanya saya makan yang telah digoreng degan tepung lebih nikmat seperti itu menurut saya.” Ucap Nenek, di akhir.
Dibuat oleh : Zizi Navicha (240240256)