Home / Tradisional

Rabu, 16 April 2025 - 22:11 WIB

Ranup: Tradisi Aceh dalam Balutan Sirih

ICIPRASA.COM | LANGSA – Dalam budaya masyarakat Aceh, Ranup bukan sekadar racikan sirih biasa, tetapi menjadi simbol penghormatan yang diwariskan secara turun-temurun. Ranup biasanya disajikan dalam upacara adat atau saat menyambut tamu penting, menandai betapa hangat dan terbukanya sambutan masyarakat Aceh terhadap tamu.

 

Ranup adalah racikan tradisional yang terdiri dari daun sirih, pinang, kapur, gambir, dan cengkeh. Semua bahan ini disusun rapi dalam sebuah wadah khas bernama tepak, yang umumnya terbuat dari kuningan dan dihias dengan ukiran khas Aceh.

 

Ranup disajikan oleh tuan rumah sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Dalam beberapa acara resmi, ranup disajikan oleh perempuan Aceh yang mengenakan pakaian adat, dengan gerakan lembut dan penuh makna.

Baca Juga  Wajik Bandung Makanan Tradisional Menjadi Kue Favorit Saat Lebaran

 

Ranup hadir dalam berbagai acara adat, mulai dari penyambutan tamu negara, prosesi pernikahan, hingga upacara adat daerah. Biasanya, prosesi penyajian ranup menjadi pembuka acara yang menunjukkan penghargaan dan keramahan masyarakat Aceh.

 

Menurut Iskandar (46), ranup memiliki nilai budaya yang tinggi dan patut dilestarikan.

“Ranup bukan hanya sirih untuk dikunyah, tapi lambang kasih sayang, keikhlasan, dan kehormatan. Lazimnya dimakan orang tua sebagai cemilan di antara jam makan, Ranup sejenis daun yang juga memiliki manfaat kesehatan untuk kebersihan rongga mulut ditambah pinang dan kapur menambah kelezatan dengan sedikit rasa pedas asam dan getir, bagi yg tidak terbiasa mungkin kurang nyaman tp bagi orang tua zaman jadi kebiasaan dan hampa jika sehari tidak meraup ranup” ujarnya.

Baca Juga  Cendol: Minuman Tradisional dengan Cita Rasa Unik dan Menyegarkan!

 

Ranup disusun dalam tepak, masing-masing bahan diletakkan di ruang yang terpisah atau bisa juga sudah di gulung rapi. Proses penyajiannya dilakukan dengan penuh kehormatan, bahkan kadang diiringi tarian Ranup Lampuan, sebuah tarian tradisional yang juga bermakna penyambutan.

Meskipun zaman terus berkembang, keberadaan ranup tetap menjadi bagian penting dalam menjaga identitas budaya Aceh. Lewat tradisi ini, masyarakat Aceh menunjukkan bahwa adat bukan hanya masa lalu, tetapi juga bagian dari masa depan.

 

Created by : Nazmina Zachra Ishaf

Share :

Baca Juga

Tradisional

Judul: Roti Bhoi, Warisan Kuliner Aceh yang Tetap Eksis di Zaman Modern

Tradisional

*”Mengenal Kue Karah, Cemilan Tradisional Aceh yang Manis dan Renyah”*

Tradisional

Rindu Masakan Ibu, Racik Soto Ayam Ala Anak Kost

Tradisional

*Lezatnya Batagor Khas Bandung ala Om – Di*

Tradisional

Kue Klepon Khas Nafisa,Cocok Untuk Kita Yang Suka Ngemil Berat Nan Manjalittaaaa

Tradisional

Lepat Pisang, Camilan Tradisional yang Tetap Digemari

Tradisional

Nagasari Putra Kupie, Cemilan Tradisional Lezat yang Cocok untuk Oleh-oleh

Tradisional

Gule Ayam Kampung Khas Mandailing, Ini Resepnya!