Home / Tradisional

Sabtu, 22 Maret 2025 - 13:31 WIB

Kekarah, Camilan Tradisional Aceh yang Wajib Ada di Hari Raya

LHOKSUKON-22 Maret 2025 ICIPRASA.COM

Kekarah adalah camilan khas Aceh yang terkenal dengan bentuknya yang unik, menyerupai anyaman sarang burung. Makanan ini dibuat dari adonan tepung beras yang dituangkan melalui cetakan khusus, lalu digoreng hingga renyah dan berwarna keemasan. Kekarah memiliki tekstur yang ringan dan kering, dengan cita rasa gurih yang khas. Tidak hanya menjadi camilan sehari-hari, kekarah juga sering dijadikan hidangan wajib di berbagai acara adat dan perayaan.

Sejak dahulu, kekarah dibuat oleh masyarakat Aceh, terutama para ibu rumah tangga yang mewarisi keahlian ini dari generasi sebelumnya. Proses pembuatannya membutuhkan ketelitian dan keterampilan khusus, terutama dalam membentuk pola jaring-jaring yang rapi agar hasil akhirnya terlihat cantik dan tidak mudah hancur. Selain dibuat untuk konsumsi pribadi, banyak juga pengusaha kuliner yang mulai memproduksi kekarah secara massal untuk dijual di pasar dan toko oleh-oleh.

Makanan ini banyak dijumpai di Aceh, baik di rumah-rumah penduduk maupun di pasar tradisional. Kekarah juga menjadi salah satu oleh-oleh khas yang sering dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Aceh. Saat menjelang hari raya atau acara besar, banyak pedagang yang menjual kekarah dalam jumlah banyak, mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap camilan ini. Bahkan, beberapa daerah di luar Aceh juga mulai mengenal dan menjual kekarah sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara.

Baca Juga  Cinta keluarga dan Tradisi : Dodol Buatan ibu Masanah yang Selalu Dinanti Saat Lebaran

Kekarah umumnya menjadi suguhan utama di rumah-rumah masyarakat Aceh saat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, camilan ini juga sering dihidangkan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, kenduri, dan hajatan keluarga. Kekarah menjadi simbol keramahan dan kebersamaan, di mana setiap tamu yang datang biasanya disuguhkan camilan ini bersama minuman hangat seperti teh atau kopi.

Salah satu alasan kekarah selalu hadir di hari raya adalah karena rasanya yang lezat serta daya tahannya yang cukup lama. Berbeda dengan camilan lain yang cepat melempem, kekarah bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama jika disimpan dengan benar. Selain itu, proses pembuatannya yang masih menggunakan teknik tradisional membuat kekarah tetap memiliki nilai budaya yang kuat. Tidak hanya itu, camilan ini juga sering dibuat bersama-sama oleh anggota keluarga, menciptakan momen kebersamaan sebelum hari raya tiba.

Baca Juga  Mie aceh sabena

Untuk membuat kekarah, pertama-tama tepung beras dicampur dengan air, gula, dan sedikit garam hingga membentuk adonan yang cukup cair. Adonan ini kemudian dituangkan ke dalam cetakan berbentuk corong dengan lubang kecil di ujungnya. Selanjutnya, adonan dituang ke dalam minyak panas dengan gerakan melingkar sehingga membentuk pola jaring-jaring khas kekarah. Setelah matang dan berubah warna menjadi kecoklatan, kekarah diangkat, ditiriskan, dan dibiarkan dingin agar tetap renyah saat disajikan.

Beberapa orang menambahkan variasi dalam pembuatan kekarah, seperti menambahkan santan untuk menambah rasa gurih atau sedikit vanili agar aromanya lebih harum. Namun, versi tradisional tetap menjadi favorit karena kesederhanaannya dan rasanya yang autentik.

Dengan keunikan bentuk, rasa yang gurih, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya, kekarah terus menjadi camilan khas yang dicintai masyarakat Aceh. Tak heran jika setiap hari raya, kekarah selalu hadir sebagai pelengkap kebahagiaan dan simbol kehangatan dalam kebersamaan.

by: Nur Azizah

Share :

Baca Juga

Tradisional

Judul: Roti Bhoi, Warisan Kuliner Aceh yang Tetap Eksis di Zaman Modern

Tradisional

*”Mengenal Kue Karah, Cemilan Tradisional Aceh yang Manis dan Renyah”*

Tradisional

Rindu Masakan Ibu, Racik Soto Ayam Ala Anak Kost

Tradisional

*Lezatnya Batagor Khas Bandung ala Om – Di*

Tradisional

Kue Klepon Khas Nafisa,Cocok Untuk Kita Yang Suka Ngemil Berat Nan Manjalittaaaa

Tradisional

Lepat Pisang, Camilan Tradisional yang Tetap Digemari

Tradisional

Nagasari Putra Kupie, Cemilan Tradisional Lezat yang Cocok untuk Oleh-oleh

Tradisional

Gule Ayam Kampung Khas Mandailing, Ini Resepnya!