Lhokseumawe, 21 Maret 2025 – ICIPRASA.COM – Halwa, hidangan tradisional Aceh yang terbuat dari campuran kelapa parut, gula merah, dan rempah-rempah alami, kini semakin populer di kalangan masyarakat Lhokseumawe. Rasanya yang manis khas dan teksturnya yang kenyal membuat halwa menjadi pilihan favorit di berbagai acara adat maupun sebagai camilan sehari-hari. Salah satu pelaku usaha yang telah lama menggeluti bisnis ini adalah Kak Cut, seorang wanita berusia 40 tahun yang telah menjalankan usaha halwa selama lebih dari sepuluh tahun.
Keistimewaan dan Kualitas Halwa
Kak Cut menjelaskan bahwa halwa buatannya memiliki rasa manis alami yang khas serta tekstur kenyal yang menjadi ciri khas hidangan ini. Dalam pembuatan halwa, ia selalu memilih bahan berkualitas, seperti kelapa parut segar, gula merah pilihan, dan rempah-rempah terbaik untuk menghasilkan rasa yang sempurna. Halwa biasanya dipotong kecil-kecil agar lebih mudah disantap, memberikan kenikmatan tersendiri bagi siapa saja yang mencobanya. “Halwa yang saya buat sangat istimewa, manis alami dan kenyal yang memanjakan lidah. Saya selalu merekomendasikan halwa ini sebagai camilan sore atau sebagai hidangan penutup dalam acara adat,” ujar Kak Cut, yang sudah berpengalaman meracik halwa selama bertahun-tahun.
Komitmen pada Kualitas dan Pelestarian Tradisi
Bagi Kak Cut, menjaga kualitas halwa adalah prioritas utamanya. Ia selalu memastikan bahwa semua bahan yang digunakan dalam pembuatan halwa segar dan berkualitas tinggi, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap rasa dan tekstur akhir dari halwa. Setiap tahapan dalam proses pembuatan halwa dilakukan dengan teliti, mulai dari pemilihan bahan hingga penyajiannya. “Saya pastikan setiap potongan halwa yang saya buat memiliki kualitas terbaik. Selain itu, saya juga sangat memperhatikan kebersihan dan kehigienisan dalam proses pembuatannya agar pelanggan merasa puas dan aman,” jelas Kak Cut. Ia berharap komitmennya ini dapat membantu melestarikan tradisi kuliner Aceh, khususnya halwa, agar terus diminati, baik di Lhokseumawe maupun di luar daerah.
Menghadapi Tantangan dalam Mengembangkan Usaha
Meski telah berjualan halwa selama lebih dari sepuluh tahun, Kak Cut masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat dengan banyaknya pelaku usaha kuliner lain yang juga menjual makanan tradisional. Selain itu, menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk seiring dengan berkembangnya permintaan pasar juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, Kak Cut tetap optimis dan percaya usaha halwa yang ia kelola akan terus berkembang. “Saya yakin kualitas halwa yang saya buat adalah salah satu alasan mengapa pelanggan selalu kembali. Itu yang membuat mereka puas dan yakin. Selain itu, saya juga terus berusaha berinovasi dan mencari cara baru untuk menarik lebih banyak konsumen,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Kak Cut berharap dapat terus mengembangkan usahanya dan memperkenalkan kelezatan halwa, yang telah menjadi bagian penting dari tradisi kuliner Aceh, kepada lebih banyak masyarakat di Lhokseumawe dan sekitarnya. Dia juga berharap dapat memperluas pasar agar makanan tradisional ini dikenal lebih luas dan menjadi pilihan utama dalam berbagai kesempatan.
Dibuat oleh: Fatia Rizki