ICIPRASA.COM | NISAM – Di tengah maraknya makanan modern dan instan, kuah pliek u tetap menjadi primadona di meja makan masyarakat Aceh. Makanan khas ini bukan sekadar hidangan, melainkan warisan budaya yang terus dijaga turun-temurun.
Kuah pliek u adalah gulai khas Aceh yang menggunakan bahan utama pliek u, yaitu hasil fermentasi ampas kelapa parut. Bumbu ini memberi cita rasa unik yang tidak ditemukan di masakan lain. Sayuran seperti daun melinjo, daun pepaya, nangka muda, kacang panjang, dan terong lazim dimasukkan ke dalamnya, bahkan sesekali ditambah udang.
Salah satu Ibu rumah tangga, Isna (38), yang sering memasak kuah pliek u.
“Ini bukan cuma makanan biasa. Dari kecil saya lihat ibu masak kuah ini hampir setiap minggu. Rasanya khas, dan bikin rindu rumah” ujar Isna saat diwawancarai, Jumat (18/4).
Kuah pliek u sering ditemukan di acara kenduri, perayaan adat, hingga makan sehari-hari, terutama di daerah Aceh Besar dan sekitarnya. “Biasanya kami masak ramai-ramai kalau ada acara, biar suasana makin hangat” tambah Isna.
Selain rasa yang kaya dan aroma yang khas, kuah pliek u menyimpan nilai sejarah dan kekeluargaan. Setiap keluarga punya versi resep tersendiri, yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Waktu saya kecil, ibu saya selalu bilang, kalau belum bisa masak kuah pliek u, belum jadi orang Aceh”
Proses memasak kuah pliek u tergolong rumit, apalagi menyiapkan pliek u-nya sendiri butuh waktu. Namun kini, pliek u sudah dijual siap pakai di pasar-pasar tradisional. Meski begitu, tetap diperlukan kesabaran dan ketelitian agar bumbu meresap sempurna ke dalam sayur-sayuran.
Selama kuah pliek u masih terhidang di meja, selama itu pula warisan Aceh terus mengalir di darah generasi penerus.
Created by : Nazmina Zachra Ishaf