Home / Tradisional

Sabtu, 29 Maret 2025 - 22:16 WIB

Rendang Daging Sapi Khas Minangkabau Yang Menjadi Tradisi Saat Acara dan Berkumpul Bersama Keluarga

ICIPRASA.COM | Rantau Prapat Kec. Rantau Utara Kab. Labuhan Batu, Sumatera Utara | Sabtu, 29/03/2025

 

Rendang daging sapi adalah masakan khas dari Minangkabau, Sumatra Barat, Indonesia. Rendang sering disajikan sebagai hidangan utama di berbagai acara atau perayaan, dan telah dikenal luas di dunia internasional sebagai salah satu hidangan terbaik di dunia.

 

Dalam budaya Minangkabau, rendang bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga simbol kehormatan dan kebersamaan. Hidangan ini sering kali disajikan dalam pernikahan adat sebagai tanda keberlimpahan dan untuk menyambut tamu dengan penuh hormat. Selain itu, rendang juga sering hadir dalam perayaan Lebaran, yang menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga. Tidak hanya itu, dalam acara syukuran atau acara keluarga besar lainnya, rendang menjadi pilihan hidangan yang penuh makna dan meningkatkan suasana kehangatan di antara anggota keluarga.

 

Rendang biasanya disajikan dalam berbagai kesempatan spesial yang melibatkan kebersamaan. Hidangan ini sangat umum dihadirkan dalam pernikahan, terutama dalam adat Minangkabau, di mana rendang menjadi simbol kehormatan dan keberlimpahan bagi tamu yang hadir. Selain itu, rendang juga sering disajikan saat perayaan Lebaran, sebagai hidangan istimewa yang menandai kebersamaan keluarga setelah menjalankan ibadah puasa.

 

Rendang biasanya diolah di dapur rumah tangga, terutama di rumah-rumah masyarakat Minangkabau, baik di Sumatra Barat maupun di daerah lain di Indonesia. Di sini, rendang sering dimasak untuk acara keluarga atau perayaan adat, seperti pernikahan, Lebaran, atau syukuran. Dapur rumah tradisional atau modern menjadi tempat utama di mana bumbu rempah dan daging sapi dimasak bersama dalam waktu lama untuk mendapatkan cita rasa rendang yang kaya.

Baca Juga  Empek-Empek & Tekwan Ibu Norma: Cita Rasa Asli Palembang

 

Orang-orang sangat tertarik kepada rendang karena kombinasi rasa yang kaya, aroma yang menggugah selera, dan keistimewaannya sebagai hidangan yang penuh makna. Rendang terbuat dari bumbu rempah yang melimpah, seperti kunyit, jahe, serai, cabai, dan santan, yang menghasilkan rasa yang gurih, pedas, dan sedikit manis, serta tekstur daging yang empuk dan lembut setelah dimasak lama. Proses memasak yang memakan waktu ini membuat bumbu meresap sempurna ke dalam daging, memberikan cita rasa yang dalam dan kompleks.

 

Proses pembuatan rendang daging sapi dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan utama, yaitu potongan daging sapi, biasanya bagian sandung lamur, dan berbagai bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, serai, dan cabai. Bumbu ini dihaluskan hingga membentuk pasta halus menggunakan cobek atau blender. Setelah itu, bumbu yang telah dihaluskan ditumis dengan sedikit minyak atau santan hingga harum dan matang, yang akan mengeluarkan aroma khas rendang. Setelah bumbu tumis harum, potongan daging sapi dimasukkan ke dalamnya dan diaduk hingga terbalut rata dengan bumbu. Kemudian, santan kelapa ditambahkan ke dalam panci bersama dengan daun jeruk purut, daun salam, serai yang dimemarkan, serta garam, gula merah, dan air asam jawa. Semua bahan tersebut diaduk rata. Setelah itu, rendang dimasak dengan api kecil selama beberapa jam, sekitar 2 hingga 3 jam, atau bahkan lebih. Proses memasak yang lama ini penting untuk membuat bumbu meresap ke dalam daging dan santan mengental. Selama proses tersebut, rendang harus diaduk secara berkala untuk menghindari santan pecah dan agar bumbu tetap merata. Proses pemasakan yang perlahan ini juga membuat daging menjadi empuk dan bumbu berubah menjadi kaya, berwarna cokelat kehitaman. Setelah santan menyusut dan daging menjadi empuk, rendang pun siap disajikan. Jika ingin rendang lebih kering, proses memasak dapat dilanjutkan lebih lama hingga rendang mengering dan bumbu benar-benar meresap. Rendang biasanya disajikan dengan nasi putih hangat atau ketupat, menjadi hidangan utama yang penuh rasa dan kenikmatan.

Baca Juga  Pecel, Jodohnya Sambal Kacang!

 

Dibuat oleh: Zalia Az-zahra

Share :

Baca Juga

Tradisional

Judul: Roti Bhoi, Warisan Kuliner Aceh yang Tetap Eksis di Zaman Modern

Tradisional

*”Mengenal Kue Karah, Cemilan Tradisional Aceh yang Manis dan Renyah”*

Tradisional

Rindu Masakan Ibu, Racik Soto Ayam Ala Anak Kost

Tradisional

*Lezatnya Batagor Khas Bandung ala Om – Di*

Tradisional

Kue Klepon Khas Nafisa,Cocok Untuk Kita Yang Suka Ngemil Berat Nan Manjalittaaaa

Tradisional

Lepat Pisang, Camilan Tradisional yang Tetap Digemari

Tradisional

Nagasari Putra Kupie, Cemilan Tradisional Lezat yang Cocok untuk Oleh-oleh

Tradisional

Gule Ayam Kampung Khas Mandailing, Ini Resepnya!