ICIPRASA.COM | LANGSA – (5/4/2025) Sambal ganja atau peh asam adalah sambal khas Aceh yang terkenal karena cita rasanya yang pedas, segar, dan sangat menggugah selera. Meski namanya terdengar kontroversial, sambal ini sama sekali tidak mengandung ganja, melainkan dinamai demikian karena rasanya yang bikin ketagihan.
Sambal ganja umumnya dibuat oleh masyarakat Aceh dan menjadi bagian dari menu sehari-hari. Tak hanya masyarakat lokal, sambal ini juga digemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Aceh.
Sambal ini biasanya disajikan saat makan siang atau makan malam, terutama sebagai pelengkap hidangan laut seperti udang, ikan, dan cumi. Namun, sambal ini juga nikmat disandingkan dengan ayam atau nasi hangat saja.
Sambal ganja banyak ditemukan di rumah-rumah makan khas Aceh, baik di Aceh sendiri maupun di restoran Aceh di berbagai daerah di Indonesia.
Nama “ganja” diberikan karena sambal ini punya rasa yang sangat kuat dan membuat orang ingin terus menikmatinya, seolah-olah menimbulkan efek ketagihan. Namun, ini hanyalah ungkapan lokal yang bersifat kiasan.
Sambal ganja dibuat dari campuran cabai rawit, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk, jeruk nipis, dan yang khas adalah udang rebus yang diulek bersama bumbu. Semua bahan ditumbuk kasar, lalu disiram minyak panas (sesuai selera) untuk menambah aroma dan rasa.
Created by : Nazmina Zachra Ishaf